Sabtu, 26 November 2011

Kumpulan Makalah Kebidanan


BAB I
PENDAHULUAN
1.1        Latar Belakang
Antara hati dan usus halus terdapat saluran yang berfungsi sebagai tempat mengalirnya empedu yang di produksi hati menuju usus. Jika saluran ini tersumbat, maka hal ini disebut sebagai obstruksi biliaris. Penyebab obstruksi biliaris adalah tersumbatnya saluran empedu sehingga empedu tidak dapat mengalir kedalam usus untuk dikeluarkan (sebagai strekobilin) didalam feses. Obstruksi duktus biliaris ini sering ditemukan, kemungkinan desebabkan:
1        Batu empedu
2        Karsinoma duktus biliaris
3        Karsinoma kaput panksreas
4        Radang duktus biliaris komunis yang menyebabkan striktura
5        Ligasi yang tidak sengaja pada duktus biliaris komunis.
Penderita tampak ikterik, akan sangat berat apabila obstruksi tidak dapat diatasi, bilirubin serum yang terkonjugasi meningkat, feses pucat dan urine berwarna gelap (pekat). Biasanya terdapat juga peningkatan kadar alkalin fosfate serum terutama transaminase.  Apabila terjadi obstruksi biliaris persisten, empedu yang terbendung dapat mengalami infeksi, menimbulkan kolangitis dan abses hepar. Kekurangan empedu dalam usus halus mempengaruhi absorpsi lemak dan zat yang terlarut dalam lemak (misalnya beberapa jenis vitamin).

5.1  Tujuan
Tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang penyakit Obstuksi Biliaris sekaligus untuk memenuhi tugas Mata Kulia Neonatus Pada Bayi Baru Lahir Akademi Kebidanan Hafsyah Medan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1  Defenisi
Obstruksi biliaris, yaitu timbunan kristal di dalam kandung empedu atau di dalam saluran empedu. Pada bayi lahir tida terjadi obstruksi biliaris, melainkan ikterus, karena meningkatnya kadar bilirubin dalam darah.
Ikterus adalah keadaan teknis dimana ditemukannya warna kuning pada kuliat dan mukosa yang disebabkan oleh pigmen empedu.
Pada bayi baru lahir sering disebabkan inkompabilitas faktor Rh atau golongan darah ABO antara ibu dan bayi atau karena defisiensi GGPO pada bayi.

             

2.2        Etiologi
Penyebab obstruksi biliaris adalah tersumbatnya empedu sehingga empedu tidak dapat mengalir dalam usus untuk dikeluarkan (sebagai sterkobilin) didalam feses.
Obstruksi biliaris jarang ditemukan pada bayi lahir mati ataupun bayi prematur yang semakin mendukung kemungkinan etiologi pada akhir masa kehamilan. Sebaliknya, pada bayi yang mengalami hepatitis neonatal, yang merupakan diagnosis banding utama Obstruksi biliaris,lebih sering terjadi pada bayi prematur, kecil masa kehamilan (KMK) ataupun keduanya.(1,5) Adapun beberapa etiologi yang dapat menyebabkan Obstruksi biliaris antara lain:
1.      Agen infeksius
Belum ditemukan satu agen pasti yang dapat menyebabkan Obstruksi biliaris, meskipun peranan organisme infeksius sudah dipelajari secara luas.
2.      Faktor genetik
Adanya bentuk Obstruksi biliaris yang terjadi pada usia di bawah 2 minggu kehidupan yang selalu berasosiasi dengan kelainan kongenital lainnya, memberikan kemungkinan adanya hubungan antara faktor genetis dengan insidens Obstruksi biliaris.
3.      Penyebab lain
Kelainan pada proses sintesis asam empedu dicurigai juga sebagai penyebab Obstruksi biliaris.
2.3        Fisiologi
Dalam keadaan normal, kadar bilirubin indirek dalam serum tali pusat adalah sebesar 1 – 3 mg/dl dan akan meningkat dengan kecepatan kurang dari 5 mg/dl/24 jam, dengan demikian ikterus baruu terlihat pada hari ke 2 – 3, biasanya mencapai puncaknya antara hari ke 2 – 4 dengan kadar 5 – 6 mg/dl untuk selanjutnya menurun sampai kadarnya lebih rendah dari 2 mg/dl.
Diagnosis ikterus fisiologik pada bayi aterm atau preterm, dapat ditegakkan dengan menyingkirkan penyebab ikterus berdasarkan anamnesis dan penemuan klink dan laboratorium. Pada umumnya untuk menentukan penyebab ikterus jika :
1.      Ikterus timbul dalam 24 jam pertama kehidupan;
2.      Bilirubin serum meningkat dengan jecepatn lebih besar dari 5 mg/dl/24 jam;
3.      Kadar bilirubin serum lebi besar dari 12 mg/dl pada bayi aterm dan lebih besar dari 14 mg/dl pada bayi preterm;
4.      Ikterus persisten sampai melewati minggu pertama kehidupan; dan
5.      Bilirubin direk lebih besar dari 1 mg/dl.

2.4        Patofisiologi
Sumbatan saluran empedu dapat terjadi karena kelainan pada dinding misalnya ada tumor, atau penyempitan karena trauma(iatrogenik). Batu empedu dan cacing askariasis sering dijumpai sebagai penyebab sumbatan didalam lumen saluran. Pankreatitis, tumor caput pankreas, tumor kandung empedu atau anak sebar tumor ganas di daerah ligamentum hepato duodenale dapat menekan saluran empedu dari luar menimbulkan gangguan aliran empedu.
Beberapa keadaan yang jarang dijumpai sebagai penyebab sumbatan antara lain kista koledokus, abses amuba pada lokasi tertentu, di ventrikel duodenum dan striktur sfingter papila vater.
Kurangnya bilirubin dalam saluran usus bertanggung jawab atas tinja pucat biasanya dikaitkan dengan obstruksi empedu. Penyebab gatal (pruritus) yang berhubungan dengan obstruksi empedu tidak jelas. Sebagian percaya mungkin berhubungan dengan akumulasi asam empedu di kulit. Lain menyarankan mungkin berkaitan dengan pelepasan opioid endogen.
Penyebab obstruksi biliaris adalah tersumbatnya saluran empedu sehingga empedu tidak dapat mengalir kedalam usus untuk dikeluarkan ( sebagai strekobilin ) didalam feses.
Kemungkinan penyebab saluran empedu tersumbat meliputi:
1.      Kista dari saluran empedu
2.      Lymp node Diperbesar dalam porta hepatis
3.      Batu empedu
4.      Peradangan dari saluran-saluran empedu
5.       Trauma cedera termasuk dari operasi kandung empedu
6.      Tumor dari saluran-saluran empedu atau pankreas
7.      Tumor yang telah menyebar ke sistem empedu
Obstruksi pada saluran empedu ekstrahepatik menyebabkan obstruksi aliran normal empedu keluar hati dan kantong empedu dan usus. Akhirnya terbentuk sumbatan dan menyebabkan empedu balik ke hati ini akan menyebabkan peradangan, edema, degenerasi hati. Bahkan hati menjadi fibrosis dan cirrhosis. Dan hipertensi portal sehingga akan mengakibatkan gagal hati. Degerasi secara gradual pada hati menyebabkan joundice, ikterik dan hepatomegaly. Karena tidak ada empedu dalam usus,  tidak dapat diabsorbsi, kekurangan lemak dan vitamin larut lemak vitamin larut lemak dan gagal tumbuh.




BAB III
PENUTUP
3.1        Kesimpulan
Obstruksi biliaris, yaitu timbunan kristal di dalam kandung empedu atau di dalam saluran empedu. Pada bayi lahir tida terjadi obstruksi biliaris, melainkan ikterus, karena meningkatnya kadar bilirubin dalam darah. Ikterus adalah keadaan teknis dimana ditemukannya warna kuning pada kuliat dan mukosa yang disebabkan oleh pigmen empedu.
Penyebab obstruksi biliaris adalah tersumbatnya empedu sehingga empedu tidak dapat mengalir dalam usus untuk dikeluarkan (sebagai sterkobilin) didalam feses. Sumbatan saluran empedu dapat terjadi karena kelainan pada dinding misalnya ada tumor, atau penyempitan karena trauma (iatrogenik). Obstruksi pada saluran empedu ekstrahepatik menyebabkan obstruksi aliran normal empedu keluar hati dan kantong empedu dan usus. Akhirnya terbentuk sumbatan dan menyebabkan empedu balik ke hati ini akan menyebabkan peradangan, edema, degenerasi hati. Bahkan hati menjadi fibrosis dan cirrhosis.

3.2        Saran
Diharapkan bagi bidan untuk dapat memberikan asuhan kebidanan tentang masalah obstruksi biliaris seperti :
1.      Pertahanan kesehatan bayi dengan pemberian makanan cukup gizi sesuai dengan kebutuhan, pencegahan hipotermia, pencegahan infeksi dan lain-lain.
2.      Lakukan konseling pada orang tua agar mereka menyadari bahwa kuning yang dialami bayinya bukan kuning biasa tetapi disebabakan karena adanya penyumbatan pada saluran empedu.
3.      Lakukan inform consent dan inform choice untuk dilakukan rujukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar